Selagi beres-beres, satu mobil PMK lewat didepan warung. Oh, tak menduga lagi, ada kebakaran, entah dimana. Orang yang ada didalam rumah pada keluar semua ingin melihat dimana sumber api itu berada. Tiba-tiba, di teras warung dikursi kayu yang panjang Ami yang sedang duduk menyodorkan gawainya yang sedang memutar video hasil dari searching internet. "Mobil terbakar!" seru Ami dengan bangganya pada dirinya sendiri sambil terkekeh-kekeh menirukan tertawanya kakek-kakek.
Udah selesai beres-beres warung, sekarang tinggal membuang sampah. Selagi menyiapkan motor untuk mengangkut sampah, Ami masih tetap duduk diposisi semula sambil memainkan hapenya. " Ikut kah mi ! " lanjutku sambil menunggangi motor NMax. " ikut ! " sahut ami dengan santainya sambil pelan-pelan berdiri sambil melototi hape ditangannya seperti ada sesuatu yang memakunya. "kalau gitu tolong dong ambilin sampah yang disebelah kompor dong" kataku lagi.
lalu Ami menanggapinya dengan santai.
"Wewewew!" Mobil pemadam kebakaran masih lewat aja? dengan suara yang mulai terasa nyaring di sepanjang jalanan yang mulai agak terasa lengang dari kendaraan yang lalu lalang. Dari sekian banyaknya kebakaran kali ini tak begitu banyak mobil PMK yang berseliweran dijalanan saat kebakaran dan warga yang tergesa-gesa mengendarai kendaraannya yang biasanya ada yang jauh dari lokasi kebakaran yang mengetahui kalau rumahnya berada tepat kejadiap atau Kerabat atau Handai tolan yang berada di tempat tersebut.
"Ayo, kita kemon!" ujar Ami sambil menirukan gaya "kasino". Seperti malam-malam sebelumnya di malam bulan Ramadhan ini, sesudah tutup warung kami biasanya melakukan jalan-jalan santai seperti waktu aku lakukan sendirian pada saat jalan-jalan di pagi hari, karena bulan puasa ganti jadwal menjadi malam.
Selagi berjalan sekitar jarak dua ratus meter dari kejauhan pertigaan jalan Jl. Pangeran Diponegoro kilatan lampu strobo sedikit menyilaukan mataku, udah pasti ini ada lah lampu strobo mobil Pemadam Kebakaran, aku mengira lokasi kebakarannya tepat di sana ternyata masih lima ratus meter lebih lagi ke arah kiri ke Jalan Pangeran Diponegoro , kalau tak salah tempat kejadian di Jl. Sulawesi di tikungan pertama dari arah Hotel Bumi Senyiur Permai, maklum kejadiannya di malam hari jadi agak lupa.
Memang kebakaran ini tak seramai kebakaran pada umumnya orang-orang yang begitu padatnya memenuhi ruang jalan kini tak sedemikian keadaannya,
Belum sampai ditempat kejadian darj jarak kurang lebih se
limaratus meter tercium bau bensin dari sebuah mobil yang terbakar, baunya bertebaran dimana-mana dan sepanjang jalan, basah dan sedikit becek basahnya tak biasa, genangan air membanjiri jalan disekitar lokasi kejadian tetapi ada yang lain, basah dan tampak berbusa, dengar dari obrolan warga sekitar, agar efek bensin yang mudah terbakar akan berkurang dampaknya, baiknya disemprot dengan campuran air dan sabun.
Mobil itu terparkir di pinggir jalan pas depan ruko si pemilik mobil, keadaanya sudah melegam dan lembab dan juga pekat akibat tercampurnya air semprotan dan agak berbusa, kondisinya sangat memprihatinkan untunglah tidak ada korban jiwa. Dilihat dari kondisi mobil tersebut kerugian material mencapai sekitar kurang lebih dua ratus juta rupiah dikarenakan mobil itu bermerek kijang Inova, tak diketahui info tipe mobil dan tahun berapa dikarenakan kondisinya sangat tidak meyakinkan dan juga aku gak kepo.
Selang beberapa waktu setelah Ami jepret sana sini dengan kamera hape. "yuk Mi kita pulang !" kata ku sambil masih memperhatikan sekitar kejadian, kami pulang tidak kembali ke jalan yang kami lalui tetapi kearah kesana lagi memutar menuju ke pasar citra niaga tetapi tidak sampai kesana karena malam sudah hampir larut waktu menunjukan jam 23:30 kami lewat ke Jalan Panglima Batur.
Cukup sekian dan terimakasih :)